Kamis 13 Oct 2016 07:00 WIB

Puting Beliung Rusak 172 Rumah Warga Pangandaran

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Republika/ Wihdan
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angin puting beliung menerjang dusun Astamaya dan dusun Bojong Salawe, Karang Jaladri, Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (12/10). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB tersebut, mengakibatkan 172 rumah warga mengalami kerusakan. Kendati demikian, bencana puting beliung tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, terdapat sekitar lima rukun tetangga (RT) yang terdampak bencana angin puting beliung di dusun Astamaya. Dari kelima RT, lanjutnya, kondisi kerusakan beragam. “14 unit rumah rusak berat dan 157 rumah rusak ringan. Jumlah korban terdampak sekitar 157 kepala keluarga,” ujarnya.

Hal serupa juga terjadi di dusun Bojong Salawe. Angin puting beliung menyebabkan dua unit rumah warga rusak parah dan 11 rumah lainnya rusak sedang. “Selain rumah, terdapat satu unit musala yang juga mengalami kerusakan. Jumlah korban terdampak sekitar 15 kepala keluarga atau 42 jiwa,” ujar Sutopo.

Merespons bencana tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Pangandaran, kata Sutopo, telah melakukan proses evakuasi terhadap para korban, serta mendirikan tenda-tenda pengungsian. Selain itu, BNPD juga telah mendirikan dapur umum untuk memasok kebutuhan makanan para korban. “BNPB juga telah berkoordinasi dengan PLN untuk memutuskan aliran listrik sementara di lokasi kejadian,” tutur Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement