Rabu 12 Oct 2016 03:18 WIB

2 Tahun Jokowi-JK, Organisasi Mahasiswa Anggap Jauh dari Nawacita

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nur Aini
Jokowi-JK
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Jokowi-JK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok organisasi kemahasiswaan yang dikenal dengan Cipayung plus menilai jelang dua tahun periode pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), masih banyak yang tidak sesuai dengan nilai dan visi misi Nawacita seperti yang digaungkan.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aminuddin Ma'ruf mengatakan ekspektasi rakyat indonesia sangat besar setelah kemenangan Jokowi-Jk. Harapan rakyat saat itu seakan mendapat kepastian akan terciptanya Bangsa Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, aman, dan berdaulat sesuai dengan cita-cita kemerdekaan.

"Setelah dua tahun berjalannya Pemerintahan Jokowi-JK sudah sepantasnya kita melakukan koreksi, menyampaikan kritik konstruktif, evaluasi menyeluruh untuk memastikan Pemerintahan Jokowi-JK tetap dalam jalur dan koridor dalam visi nawacitanya," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (11/10).

Menurutnya, dua tahun berjalan sektor ekonomi menjadi paling banyak sorotan. Pembangunan infrastruktur yang memang dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan, banyak yang tidak tepat proses dan peruntukannya. Hal ini dinilai karena terlalu didominasi oleh investasi asing satu negara yaitu Cina.

Kereta cepat adalah pembangunan infrastruktur, ujarnya, yang boleh dikatakan tidak sesuai dengan visi Presiden yang ingin membangun indonesia dari pinggiran. Dampak dari investasi asing yang didominasi oleh satu negara itu, menurutnya mengakibatkan banjirnya tenaga kerja asing khususnya dari negara asal investasi, ini fakta yang susah untuk dibantah lagi.

Baginya, keuangan negara pada APBN 2016 mengkonfirmasi negara ini sedang diurus oleh tim ekonomi yang tidak kredibel. APBN sebagai manifestasi ekonomi negara dalam satu tahun tidak bisa menjadi trust of development dibuktikan dengan revisi anggaran yang tidak ada hentinya, penerimaan pajak jauh dari target.

"Tax Amnesty yang tidak sesuai peruntukannya, hingga BUMN yang kini salah urus karena ditempati oleh orang-orang yang tidak kompeten," ujarnya.

Karena itu, menurutnya dalam momentum dua tahun Jokowi-JK oraganisasi mahasiswa yang dikenal dengan Cipayung plus, di antaranya terdiri dari 12 organisasi mahasiswa tingkat nasional, PMII, HMI, IMM, GMNI, KAMMI, dan PMKRI akan konsisten melakukan evaluasi kritis jelang dua tahun pemerintahan Jokowi-JK demi kemaslahatan Bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement