Selasa 11 Oct 2016 21:03 WIB

Ini Strategi Sumsel Atasi Kekurangan Benih Unggul

BPTP mengupayakan benih unggul bagi petani.
Foto: Istimewa
BPTP mengupayakan benih unggul bagi petani.

REPUBLIKA.CO.ID, OGAN KOMERING ILIR -- Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan hari ini melaksanakan panen beberapa varietas padi untuk kebutuhan perbenihan. Benih dimaksud semisal varietas unggul baru (VUB) Inpari 22, Inpari 30, Inpari 15, Inpari 27, dan Inpari 29. 

Dari hamparan lahan seluas 5,7 hektare di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tersebut diperoleh bakal benih 34 ton dan telah menjadi benih berlabel biru sebanyak 21 ton. Sebagai informasi, kebutuhan benih khususnya di Kabupaten Banyuasin saja untuk benih varietas Inpari 22 sebanyak 4 ton.

Lain halnya dengan jagung komposit varietas Sukmaraga juga telah dipanen di areal seluas 2 hektare dan keseluruhannya untuk kebutuhan benih jagung di Sumatera Selatan. Demikian pula halnya dengan perbenihan bawang merah, dari Kecamatan Lempuing, OKI juga dipanen bakal benih bawang Bima Brebes yang memiliki potensi hasil 14 ton/hektare.

Upaya pemenuhan kebutuhan benih melalui program desa mandiri benih telah dicanangkan pemerintah sejak tahun 2015 dan ditargetkan ada di 1.000 desa. Tujuan program ini agar kebutuhan benih petani dapat dipenuhi dari produksi petani sendiri. 

"Untuk tiga  komoditas strategis di Sumsel untuk saat ini hasil tersebut sudah cukup bagus dan tentunya masih perlu direplikasi di beberapa desa lagi,"ujar Kepala BPTP Sumatera Selatan, Harmanto baru-baru ini.

Menurut dia, setahun sudah pencanangan program desa mandiri benih berjalan. Dia mengklaim petani berbangga dengan hasil benihnya. "Ini merupakan langkah konkret dari pemerintah dalam rangka menjaga kestabilan pasokan benih dalam negeri," ujar Harmanto.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement