REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, dalam kicauannya di Twitter, membandingkan antara Donald Trump dengan salah satu cagub di DKI.  Dipo memang tak menyebut secara langsung nama cagub tersebut, namun cicitannya itu mengarah ke gubernur pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Di Pilpres AS ada Capres minta maaf karena berucap kasar-vulgar. Di DKI juga ada Cagub yang minta maaf karena mulutnya kasar arogan. Memang tak perlu," kata Dipo semalam. 

Kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, menjadi perhatian dunia internasional. Apalagi setelah pernyataannya pada 2005 yang berbau mesum terhadap wanita terungkap. Trump yang kerap mengeluarkan pernyataan bernada provokatif mengaku salah dan meminta maaf atas ucapannya tersebut.

Di Indonesia, Ahok juga menjadi perhatian media menyusul pernyataannya yang mengutip surah Al Maidah. Ahok yang juga kerap berbicara ceplas-ceplos dianggap melecehkan Alquran, meski ia mengaku tak bermaksud demikian. Basuki akhirnya memilih meminta maaf kepada umat Islam. 

"Yang pasti saya sampaikan kepada semua umat Islam ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam karena videonya seperti apa. Semua wartawan TV juga saat itu menayangkan, tapi gak ada yang bilang bahwa itu penistaan atau pelecehan. Saya juga bukan ahli Islam," ujar Ahok  di Balai Kota, Senin (10/10).

Baca juga, Ahok: Saya Minta Maaf.

Dipo pun mengomentari pernyataan mantan Presiden Megawati yang mengingatkan Ahok agar berhati-hati. Ia pun mempertanyakan, apakah Ahok mau mendengarkan imbauan Mega tersebut. 

"Karena klaim bukan kader partai, apa teguran Ketum Partai pendukung mau didengar? Bukannya sudah karakter mulutnya?" tanyanya lewat cicitan di Twitter, Selasa (11/10).

Ikuti Whatsapp Channel Republika