Selasa 11 Oct 2016 10:26 WIB

Intelijen Harus Terlibat Amankan Pilkada DKI

Para pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur yang akan maju di Pilkada DKI Jakarta melakukan swafoto (selfie).
Foto: Foto istimewa
Para pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur yang akan maju di Pilkada DKI Jakarta melakukan swafoto (selfie).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat intelijen Ridlwan Habib mengatakan intelijen harus terlibat aktif dalam pengamanan Pilkada serentak 2017. Ini dinilai penting guna mencegah potensi konflik, khususnya di DKI Jakarta.

"Seruan Presiden keenam SBY agar intelijen netral patut diapresiasi. Namun netralitas intelijen bukan berarti tidak terlibat. Intelijen harus terlibat aktif mencegah potensi-potensi konflik khususnya di Pilkada Jakarta," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/10).

Menurut Ridlwan, potensi konflik di Pilkada Jakarta sangat tinggi. Terutama yang menyangkut isu suku, agama, ras dan antargolongan.

Koordinator The Indonesia Intellligence Institute itu menjelaskan, Badan Intelijen Negara dan jaringan Komunitas Intelijen Daerah harus segera mengadakan konsolidasi khusus guna mengantisipasi konlik Pilkada serentak. Pilkada serentak akan dilaksanakan 2017 di 101 wilayah di seluruh Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement