Selasa 11 Oct 2016 08:28 WIB

BPBD Tambah Jumlah EWS di Sungai Sekitar Lereng Merapi

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Hazliansyah
Sawah rusak diterjang Lahar Dingin
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sawah rusak diterjang Lahar Dingin

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Guna mengantisipasi terjadinya banjir lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman berencana menambah jumlah early warning system (EWS). Setidaknya ada tiga EWS yang akan dipasang di wilayah aliran sungai dalam waktu dekat ini.

"Tindakan ini kami ambil karena sekarang kan sudah musim hujan. Jadi potensi banjir lahar bisa terjadi kapan saja," tutur Plt Kepala Pelaksana BPDB Sleman, Kunto Riyadi, Selasa (11/10).

Ia mengemukakan, kerawanan banjir lahar cukup tinggi karena di puncak Merapi ada jutaan meter kubik material yang masih tertahan. Curah hujan tinggi yang mengguyur endapan di puncak Merapi dapat mendorong material turun ke bawah melalui aliran sungai.

Sehingga dapat menyebabkan banjir lahar dengan volume air dan lumpur pasir yang cukup besar. Selain banjir lahar, hujan deras akhir-akhir ini juga berpotensi menyebabkan luapan air sungai.

"Maka itu kondisi di setiap aliran harus terus kita pantau. Agar saat diketahui terjadi terjadi banjir, kita bisa lakukan langkah antisipasi yang tepat," kata Kunto. Termasuk untuk segera menginformasikan kepada masyarakat agar lebih waspada.

Adapun tiga EWS baru akan dipasang di hilir Kali Trasi yang merupakan hulu Kali Boyong, di hulu Kali Kuning yaitu sekitar wilayah Hargobinangun, serta di hulu Kali Krasak di Tunggularum.

Menurut Kunto, saat ini sebenarnya sudah ada sembilan unit EWS yang terpasang. Antara lain tiga unit di Kali Boyong, satu unit di Kali Opak, dan lima unit di Kali Gendol. Dengan tambahan tiga unit EWS baru, BPBD berharap pemantauan terhadap potensi bencana dapat dilakuka lebih optimal.

Sebab sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kota Yogyakarta dan Bantul berhulu di Sleman, seperti Kali Code yang merupakan anak Kali Boyong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement