Senin 10 Oct 2016 08:50 WIB

Agus: Mengaitkan Agama dalam Pilkada Itu Berbahaya

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Esthi Maharani
Bakal Calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Bakal Cawagub Sylviana Murni (kanan) didampingi pimpinan partai pengusung mernunjukan dokumen pendaftaran di KPUD DKI Jakarta, Jumat (23/9) malam.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bakal Calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Bakal Cawagub Sylviana Murni (kanan) didampingi pimpinan partai pengusung mernunjukan dokumen pendaftaran di KPUD DKI Jakarta, Jumat (23/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono mengaku khawatir polemik pelecehan Alquran yang dituduhkan pada Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Jika polemik itu berkepanjangan akan menimbulkan persoalan sosial dan konflik komunal yang seharusnya dicegah.

“Mengaitkan ajaran agama (agama apapun), dengan konten politik, terlebih rangkaian pemilihan Gubernur DKI Jakarta dewasa ini, saya nilai tidak tepat, keluar dari etika dan juga berbahaya,” kata Agus, Senin (10/10).

Agus mengatakan,pemimpin harus sensitif jika akan berbicara mengenai agama terutama menyangkut kitab suci. Agus menilai, SARA masih menjadi hal yang rawan menimbulkan konflik. Untuk itu, perlu dikelola dengan bijak. Agus juga menekankan agar toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia perlu terus dijaga.

Pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang menyebut surat Al-Maidah 51 menjadi keceman dari umat Islam. Mantan Bupati Belitung Timur dinilai melecehkan Alquran dengan mengaitkannya dengan orang yang mengajak agar tidak memilih dirinya pada Pilkada DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement