Senin 10 Oct 2016 08:41 WIB

Megawati Ajak Ahok Berziarah ke Blitar

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saifut Hidayat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saifut Hidayat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak sejumlah bakal calon gubernur dan wakil gubernur, termasuk Basuki Tjahaja Urnama (Ahok) berziarah ke makam Bung Karno di Blitar pada hari ini, Senin (10/10).

Pasangan cagub dan cawagub tersebut adalah bakal cagub dan cawagub Ahok-Djarot (DKI Jakarta), Rano Karno-Embay (Banten), Hana Hasanah-Tony Yunus (Gorontalo), Rustam-Irwansyah (Babel), Ali Baal Masdar (Sulbar), dan Dominggus Mandacan (Papua Barat).

Kegiatan ziarah kubur atau nyekar ke makam Bung Karno tersebut langsung dipimpin oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi beberapa pengurus DPP PDIP antara lain Hasto Kristiyanto, Achmad Basarah, Eriko Sotarduga, Komarudin Watubun dan beberapa anggota DPR.

Dalam penjelasannya, Wasekjen DPP PDI Perjuangan, Achmad Basarah mengatakan ziarah ke makam Bung Karno ini adalah tradisi PDIP yang selama ini sering dilakukan oleh Megawati dan keluarga besar PDI Perjuangan, baik pada momentum keagamaan seperti akan memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri maupun saat akan menghadapi momentum penting hajatan nasional seperti pemilu.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk menghormati jasa-jasa Bung Karno sebagai bapak bangsa pendiri Negara Indonesia dan sekaligus mendoakan semoga arwah beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Kehadiran para calon gubernur dan wakil gubernur tersebut juga untuk mengingatkan mereka semua agar dalam mengikuti proses pilkada nanti tidak menggunakan cara-cara yang tidak sesuai kepribadian bangsa Indonesia, atau yang dapat merusak eksistensi dan keutuhan NKRI seperti mengeksploitasi isu SARA dan sebagainya.

"Yang lebih penting lagi agar para bakal calon gubernur dan wakil gubernur tersebut, termasuk Ahok, jika kelak terpilih dan menjadi kepala dan wakil kepala daerah benar-benar dapat menjadi pemimpin yang menjaga dan mengimplementasikan amanah dan ajaran-ajaran Bung Karno khususnya untuk menciptakan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial yang berdasarkan Pancasila melalui haluan politik Trisakti," ujar Basarah, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (10/10).

PDIP mengharapkan semua bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung benar-benar dapat menghayati dan melaksanakan makna kepemimpinan yang sesuai dengan kepribadian Indonesia, yakni pemimpin yang benar-benar mengerti dan memahami sejarah dan jiwa bangsanya serta tahu arah dan tujuan yang hendak dicapainya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement