Ahad 09 Oct 2016 14:47 WIB

Panen tak Serentak, Harga Beras Stabil

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Panen Padi
Panen Padi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Masa panen gadu yang tak serentak akibat musim tanam yang juga tak serentak, membuat harga beras di pasaran cenderung stabil. Namun, permintaan beras dari konsumen kepada pedagang beras di pasar menjadi turun.

 

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Ahad (9/10), harga beras premium kualitas satu mencapai Rp 10 ribu per kg, kualitas dua Rp 9.500 per kg dan kualitas tiga Rp 9.000 per kg. Sedangkan beras medium kualitas satu, harganya saat ini Rp 8.500 per kg, beras kualitas dua Rp 8.000 per kg dan kualitas tiga Rp 7.500 per kg.

 

‘’Harga beras ini mulai turun sejak Agustus lalu, saat panen gadu mulai banyak,’’ ujar pemilik kios Alaydroes, Wahyudi. Penurunan harga beras itu terjadi pada semua jenis beras. Misalnya untuk beras premium kualitas satu, pada Juni 2016 lalu, harganya mencapai Rp 11.500 per kg.

 

Menurut Wahyudi, banyaknya daerah yang panen membuat pasokan beras juga menjadi berlimpah. Dampaknya, harga beras di pasaran menjadi turun.

 

Biasanya, saat musim panen gadu berakhir, maka harga beras di pasaran akan melambung seiring dengan menipisnya pasokan gabah dan beras dari petani. Namun pada tahun ini, musim panen berlangsung tidak serentak sehingga pasokan gabah dan beras selalu tersedia.

 

‘’Tapi karena panen selalu ada, permintaan beras dari konsumen jadi turun karena ada di antara mereka yang memiliki beras sendiri,’’ tutur Wahyudi.

 

Dalam kondisi normal, Wahyudi mengaku bisa menjual beras rata-rata satu ton per hari. Namun sejak akhir September lalu, penjualan berasnya menurun hingga 50 persen.

 

Salah seorang petani di Kecamatan Jatibarang, Sadi, mengaku tidak menjual seluruh hasil panen gadunya. Dia sengaja menyimpan sebagian hasil panennya itu untuk kebutuhan sehari-hari. ‘’Jadi tidak perlu beli beras di pasar,’’ tandas Sadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement