REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto menegaskan partainya tidak pernah menggelar rapat untuk mengevaluasi dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti yang dilontarkan oleh Fadel Muhammad. Setnov mengatakan saat ini partainya justru tengah berusaha meningkatkan elektabilitas Ahok.
Mantan Ketua DPR RI itu mengaku sudah memberikan peringatan kepada Fadel Muhammad agar tetap konsisten dengan kebijakan dan keputusan partai yang sudah disepakati serta disetujui oleh seluruh kader.
"Saya sudah menegur Pak Fadel, beliau sudah minta maaf," katanya.
Ia menyadari bahwa menjelang penyelengggaraan Pilkada DKI Jakarta, banyak isu miring yang berkembang. Ia pun menghimbau kepada semua pihak untuk berkompetisi secara sehat, jangan gunakan isu SARA dan menebar fitnah.
Novanto mengaku sudah mendengar langsung apa yang disampaikan oleh Ahok yang menurutnya tidak ada maksud dari Ahok untuk mendiskreditkan umat Islam saat menyampaikan pidato di sebuah acara di Kepulauan Seribu.
"Saya juga sudah mendengar utuh pidato tersebut, Tidak ada maksud Pak Ahok untuk berkata menjelek-jelekkan suatu agama tertentu, saya minta semua pihak untuk mendengar utuh pidato Ahok sebelum berkomentar," katanya.
Lebih lanjut Novanto menjelaskan bahwa Partai Golkar dan pendukung lainnya telah menyiapkan strategi khusus untuk menaikkan eletabilitas Ahok yang diisukan mulai menurun. Namun, ia enggan mengungkapkan strategi apa saja yang akan digunakan agar tidak bocor ke pihak lawan.