REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menyebutkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait Surat Al-Maidah tidak melecehkan agama.
"Ahok ini tidak ada maksudnya tidak melecehkan agama," kata Surya Paloh usai melantik pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Lampung di Lampung Sabtu.
Surya menegaskan Partai NasDem akan memanggil dan "menendang" Ahok jika melecehkan atau menistakan agama.
Justru menurut pengusaha media massa itu Ahok berusaha belajar, kemudian mengutip sedikit untuk mengajak umat Muslim menjaga toleransi dan solidaritas. "Orang dia (Ahok) belajar sedikit ada ajaran yang coba dia pelajari," tutur Surya.
Sebelumnya, sepenggal rekaman video pernyataan Ahok yang beredar secara viral melalui jejaring sosial (Facebook) dianggap publik berisi penghinaan Alquran dan Islam. Pernyataan Ahok yang tersebar melalui Youtube pada 5 Oktober 2016.
Aktivis Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (IKA UMSU) se-Jabodetabek, Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah se-Nusantara (Kauman) dan Lembaga Advoksi Konsumen Muslim Indonesia (LAKMI) melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya.
Berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/4858/X/2016/PMJ/Dit.Reskrimum, Ahok dilaporkan dugaan melanggar Pasal 156 ayat a KUHP tentang penistaan agama.
Baca juga, Video Ahok: Anda Dibohongi Alquran Surat Al-Maidah 51 Viral di Medsos.
Namun, Komunitas Advokat Muda Ahok-Djarot (Kotak Adja) melapokan akun jejaring sosial Facebook Buni Yani terkait potongan rekaman video Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke Polda Metro Jaya.
Akun Facebook itu dicurigai sengaja menimbulkan isu SARA kepada masyarakat sehingga melanggar Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).