REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kawasan kumuh tidak hanya ada di Indonesia. Di luar negeri, sudah banyak contoh penataan kawasan kumuh yang bisa dicontoh dan diterapkan di Jakarta.
"Kota-kota besar dunia juga ada kawasan kumuh. Sudah banyak terobosan yang dilakukan di sana dalam menata kawasan kumuh," kata Anies di Jakarta, Jumat (7/10).
Anies mengatakan, penataan kawasan kumuh di kota-kota besar dunia bukan sekadar memindahkan warga, melainkan mengubah lingkungan tersebut menjadi kampung-kampung yang nyaman untuk ditinggali. Namun, Anies sendiri mengakui penataan kawasan kumuh bukan persoalan yang sederhana, tetapi tidak bisa juga dibiarkan.
"Karena itu saya berkomitmen untuk menata lingkungan yang dianggap kumuh. Ada caranya. Gubernur harus bisa mencari solusi yang adil, kemudian membuat aturan dengan mengedepankan prinsip keadilan," katanya.
Menurut Anies, salah satu tujuan negara Indonesia adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan penegakkan aturan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem. Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.