Jumat 07 Oct 2016 17:20 WIB

Innalillahi, Salah Satu Bayi Kembar Siam Gina Wafat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Bayi kembar Siam
Foto: antara
Bayi kembar Siam

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Gina satu atau Gesya, bayi kembar siam bagian dada yang dengan kelainan jantung, meninggal dunia di ICU RSUP Dr Hasan Sadikin, Jumat (7/10) pukul 06.10 WIB. Sebelumnya, pada 27 September 2016 lalu, RSUP Hasan Sadikin, telah berhasil melakukan operasi pemisahan bayi Gina satu dan Gina dua.

Meurut Direktur Utama RSHS, Ayi Djembarsari, setelah melalui operasi pemisahan, kondisi Gesya relatif stabil namun belum melalui masa kritis. Beberapa hari pascaoperasi, Gesya mulai menunjukkan kondisi yang buruk. Berbagai upaya telah dilakukan RSHS untuk memperbaiki kondisi Gesya.

"Namun Allah SWT berkehendak lain, 10 hari pascaoperasi Gesya meninggal pada usia ke-96 hari," ujar Ayi kepada wartawan, Jumat (7/10).

 

Menurut  Anggota tim dokter, Herman Sitanggang, pascaoperasi kondisi Gesya sempat stabil. Ia sudah sadar dan merespons rangsangan dari luar. Namun, beberapa hari terakhir semakin mengalami penurunan. Lalu,  mengalami kegagalan organ mulai dari ginjal, saraf pusat, pernafasan kemudian jantungnya.

Sementara kondisi saudara kembarnya Gina dua atau Gisya, Ruli mengatakan kini semakin membaik. Hal yang sedang dilakukan sekarang adalah pemberian nutrisi serta pemantauan pada proses perkembangannya, fungsi pendengaran, penglihatan dan lain sebagainya.  “Saat ini asupan nutrisi Gisya belum sepenuhnya melalui mulut," katanya.

Nantinya, kata dia, setelah mampu menerima nutrisi melalui mulut dan perkembangannya semakin baik maka dalam satu sampai dua pekan kedepan diperkirakan Gisya bisa pulang. Gesya atau Gina satu dan Gisya atau Gina dua, bayi kembar siam asal Ciamis lahir melalui proses sectio cesarea di RSUD Ciamis pada 4 Juli 2016. Keduanya mengalami dempet di bagian dada sampai perut (Conjoined twin omphalopagus) termasuk organ bagian dalam yaitu liver.

Sementara organ dalam lain terpisah dan setiap anak masing-masing memilikinya. Salah satu bayi, Gesya, sejak lahir mengalami kelainan jantung, yaitu tetralogi of fallot (ToF). Dari hari ke hari Gesya mengalami Cyanotic spell, yaitu salah satu tanda/gejala yang sering ditemukan pada bayi dan anak dengan ToF yang menunjukkan tingkat keparahan pada aliran darah.  

Kondisi ToF yang semakin sering inilah yang menjadi faktor dipercepatnya operasi satu pekan dari rencana semula. Hingga keduanya berhasil dipisahkan pada 27 September 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement