REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas BSI Bandung bekerja sama dengan STP Ars Internasional dan AMIK BSI Bandung menyelenggarakan Seminar “Young Entrepreneur”, di Aula kampus Universitas BSI Bandung, Jalan Sekolah Internasional, Antapani, Bandung, Jawa Barat, Selasa (04/10/2016). Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa baru Universitas BSI Bandung, AMIK BSI Bandung dan STP Ars Internasional.
“Kita ingin setiap mahasiswa memiliki pengalaman untuk berwirausaha, setidaknya mereka pernah memiliki minat untuk menjadi wirausahawan. Hal iu akan sangat berguna manakala mereka telah lulus kuliah nanti,” kata Koordinator BSI Entrepreneur Center (BEC) Universitas BSI Bandung, Rahmat Priyanto.
Rahmat menambahkan, seminar ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh BEC untuk memberikan wawasan dan mengubah pola pikir mahasiswa mengenai berwirausaha. “Seminar ini memberikan motivasi awal bagi mahasiswa untuk menggali potensi berwirausahanya. Mungkin awalnya sudah ada, tetapi mereka bingung untuk mengembangkannya,” papar Rahmat.
Rahmat menambahkan, pola pikir lulusan perguruan tinggi seperti harus menjadi karyawan, pegawai, atau wirausaha hanyalah masalah ‘label’ saja. “Di atas semua itu, terdapat peluang serta kesempatan bagi setiap mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi untuk menjadi bos bagi dirinya sendiri,” tegas Rahmat.
Acara yang digagas oleh BEC ini menghadirkan trainer PT Avrist Assurance, Chioidir Fadly sebagai pembicara utama. Fadly memberikan wacana bagi mahasiswa untuk berwirausaha dan memulai bisnis sedari awal. “Memulai bisnis harus melihat peluang, salah satunya peluang di bidang smartcare preneur sebagai alternatif bagi mahasiswa yang ingin memulai bisnis,” kata Fadly.
Acara yang bertema Smartcare Preneur - Alternatif Bisnis Mahasiswa Jadi Pengusaha Sebelum Wisuda ini, menghadirkan pula Fariz Permana. Ia adalah alumnus STP Ars Internasional yang telah memiliki usaha dengan omzet kurang lebih Rp 15 juta setiap bulan.
Owner tour travel ini berbagi pengalaman asal mula ia berani untuk berwirausaha semenjak di bangku kuliah. “Tekadkan niat untuk memulai berwirausaha dan pintar untuk membaca jenis usaha yang memang memiliki prospek ke depannya baik. Melihat peluang tidak perlu jauh-jauh, dari kehidupan sehari-hari kita juga banyak peluang usaha,” ungkap Fariz.
Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan AMIK BSI Bandung Maxsi Ary mengatakan, kampus yang dipimpinnya selalu mendukung kegiatan pengembangan kompetensi mahasiswa, termasuk di bidang wirausaha. “Mahasiswa masih memerlukan pembinaan dalam bidang wirausaha. Untk itu, kampus selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mendampingi. Semoga setelah mengikuti seminar ini, mahasiswa dapat terinspirasi untuk memulai berwirausaha,” papar Maxsi Ary.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
