REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Kabupaten Tana Toraja diguncang gempa bumi tektonik, Kamis (6/10). Hasil analisis Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pukul 15.32 WIB dengan kekuatan 4,0 Skala Richter (SR).
Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 2,91 lintang selatan dan 119,74 bujur timur, tepatnya di darat pada jarak 27 kilometer arah utara Balepe pada kedalaman 10 kilometer. Hasil analisis tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat yang dirasakan di Sarangsarang, Pangala, Karungian, Tondong, Sadang, Rantepao, Telondokalondo, Bintuang, Pongtiku, Marangkee, dan Puluk pada skala intensitas II SIG BMKG (III-IV MMI).
Menurut laporan warga, guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh banyak orang. "Banyak warga di wilayah terdampak guncangan berlari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri," kata BMKG dalam pernyataannya, Kamis (6/10). Hingga saat ini, belum ada laporan lebih lanjut mengenai dampak gempa bumi.
Gempa bumi Tana Toraja ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Dugaan kuat pembangkit gempa bumi ini adalah aktivitas Sesar Sadang. Struktur Sesar Sadang ini menghasilkan lembah Sungai Sadang yang membelah wilayah Tana Toraja yang sistemnya dikontrol oleh sesar mendatar.