REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur pejawat DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak tahu berapa dana kampanye yang dibutuhkan menjelang Pilkada 2017. Namun ia memperkirakan dana kampanyenya berkisar antara Rp 10 miliar-15 miliar. Ia mengatakan dana tersebut cukup untuk pelatihan dan menghadirkan saksi.
"Kita sekarang kenapa enggak tahu? Karena kita enggak tahu berapa saksi (pemilu) yang tidak mau dibayar," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (6/10).
Ahok juga meminta empat partai pengusung mengeluarkan dana apabila mereka ingin mengadakan pelatihan dan saksi pemilu. "Misal PDIP, sudah melakukan pelatihan saksi, pakai uang dia. Dia menggerakkan anggota DPR. Golkar sekarang juga mau gerakkan anggotanya di DPR RI termasuk DPRD, ya pakai uang dia dong. Nasdem juga begitu, Hanura juga begitu," ujarnya.
Hanya saja Ahok tidak tahu apakah empat partai pengusung tersebut setuju atau tidak dengan pernyataannya. "Nah makanya saya enggak tahu, saya enggak mau urusin Pilkada lah, santai saja," katanya.