REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Polresta Samarinda melibatkan anjing pelacak untuk memburu seorang tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur yang melarikan diri.
"Kami melibatkan seekor anjing pelacak untuk membantu pencarian tahanan BNN Kaltim yang melarikan diri," ujar Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Setyobudi Dwiputro, Rabu.
Tahanan BNN Provinsi Kaltim yang bernama Zimy Irwansyah (31) berhasil melarikan diri setelah berpura-pura menderita sakit pada Selasa (4/10) sekitar pukul 10. 00 Wita.
"Selain anjing pelacak, kami juga mengerahkan satu regu tim pemburu dari Satuan Shabara Polresta Samarinda. Kemarin (Selasa) kami sempat melacak keberadaan tahanan kabur itu di rumah keluarganya di Sempaja, namun setelah kami cek ternyata dia sudah tidak berada di tempat itu," tutur Setyobudi.
Tim dari Polresta Samarinda lanjut Setyobudi juga menyisir sejumlah tempat yang diduga dijadikan Zimy Irwansyah sebagai tempat persembunyian.
"Kami terus melacak ke tempat teman-temannya dan dimana dia selama ini sering berkumpul. Sejauh ini, kami belum menemukan titik terang terkait keberadaan tahanan BNN Kaltim yang melarikan diri itu," ujar Setyobudi.
Ia mengegaskan, telah memerintahkan Babinkamtibmas agar mengimbau masyarakat jika melihat atau mengetahui keberadaan Zimy Irwansyah agar segera melaporkan ke kepolisian terdekat.
Polresta Samarinda lanjut ia, juga telah memasang foto tahanan kabur itu di sejumlah titik diantaranya, terminal dan bandara, termasuk jalur keluar Kota Samarinda.
Kepala BNN Provinsi Kaltim Komisaris Besar Polisi Sufyan Syarif menyatakan, pengejaran terhadap Zimy Irwansyah yang melarikan diri setelah memanfaatkan kelengahan petugas pada Selasa (4/10) masih terus berlangsung.
Ia menyatakan, tahanan tersebut berhasil melarikan diri setelah berpura-pura sakit kemudian diantar petugas ke klinik yang berada persis di belakang kantor BNN Kaltim.
"Ia mengaku sakit lalu petugas membawanya ke klinik di belakang gedung BNN Provinsi Kaltim dan saat melihat petugas lengah, Zimy Irwansyah langsung melarikan diri," kata Sufyan Syarif.