Rabu 05 Oct 2016 23:33 WIB

Korban Banjir Tabur Bunga di Sungai Cimanuk

Petugas TNI, Polri, serta Basarnas dibantu alat berat mencari korban banjir bandang pascaluapan aliran Sungai Cimanuk di Lapangparis, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, Jumat (23/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas TNI, Polri, serta Basarnas dibantu alat berat mencari korban banjir bandang pascaluapan aliran Sungai Cimanuk di Lapangparis, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar, Jumat (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keluarga korban banjir bersama unsur musyawarah pimpinan daerah (muspida) Kabupaten Garut menggelar tabur bunga di sungai Cimanuk, Rabu (5/10). Kegiatan ini dilakukan untuk mendoakan 19 orang korban banjir yang hilang di bantaran Sungai Cimanuk.

Kegiatan tabur bunga itu serangkaian dengan memperingati Hari Ulang Tahun ke-71 TNI yang digelar di daerah terdampak banjir, Kampung Cimacan, Garut. Komandan Komando Distrik Militer 0611 Garut yang sebelumnya ditunjuk sebagai Komandan Satgas Tanggap Bencana Banjir Bandang Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto mengatakan masih ada 19 orang yang belum ditemukan.

Petugas gabungan, kata dia, telah melakukan pencarian selama 14 hari sejak kejadian banjir bandang luapan Sungai Cimanuk, Selasa (20/9) malam, hingga akhirnya pencarian dihentikan. Ia berharap keluarga dari korban yang hilang dapat menerima keputusan penghentian pencarian yang sudah ditetapkan Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung.

"Pencarian korban dihentikan karena tidak akan efektif jika terus dilakukan operasi SAR di sejumlah titik," katanya.

Ia menyampaikan tim Basarnas dan unsur lainnya telah berusaha maksimal melakukan pencarian warga yang hilang terbawa arus banjir itu. Meskipun pencarian sudah dihentikan, kata Setyo, jajarannya akan terus memantau melibatkan anggota ditingkat Koramil yang memiliki wilayah aliran Sungai Cimanuk.

"Kami tidak memberhentikan secara total, kami menggerakan Komandan kewilayahan, seperti Koramil, cuma bedanya tidak terorganisir," katanya.

Seorang korban banjir, Gea Pradina (28) menyampaikan terima kasih kepada petugas yang telah berupaya mencari keluarganya yang hilang saat banjir bandang. Ia menyebutkan anaknya bernama Kalea (2 bulan) dan ayah mertua belum ditemukan sejak kejadian banjir bandang.

"Anak dan ayah mertua belum ada kabarnya," kata Gea.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement