Rabu 05 Oct 2016 21:22 WIB

Jokowi Minta TNI Perkuat Jati Diri

Rep: Lintar Satria/ Red: Angga Indrawan
 Lomba tari Maumere di Perayaan  Hut TNI ke-71 di Markas Kostrad.
Foto: dok. Penkostrad
Lomba tari Maumere di Perayaan Hut TNI ke-71 di Markas Kostrad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Professional harus terus diperkuat.  Hal ini ia sampaikan pada acara tasyakuran Peringatan HUT ke-71 TNI tahun 2016, yang dibacakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, bertempat di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (5/10).

Presiden Joko Widodo menyampaikan keyakinannya bahwa kedaulatan dan kehormatan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sang Saka Merah Putih terus terjaga dan ditegakkan. Menurut Jokowi, kehadiran TNI dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, menjadi semakin penting dengan tantangan penugasan yang semakin kompleks.

”Tantangan yang dihadapi Indonesia bukan hanya terbatas pada perang terbuka,  tapi perang asimetris, persaingan ekonomi, persaingan diplomasi, persaingan teknologi, dan persaingan soft power,” jelasnya, Rabu (5/10).

Lebih lanjut Presiden Joko Widodo menyatakan, TNI akan terus meningkatkan kecanggihan Alutsista dan kemampuan prajuritnya dengan melakukan latihan-latihan berkesinambungan sebagai bagian tidak terpisahkan dari itu semua. “Negara percaya bahwa prajurit dan keluarga TNI harus sejahtera, dimanapun prajurit berada dan bertugas,” tegasnya.

Diakhir amanatnya, Presiden RI Joko Widodo mengucapan selamat Hari Ulang Tahun ke-71 kepada segenap anggota  dan keluarga besar Tentara Nasional Indonesia, termasuk yang sedang melaksanakan tugas mulia menjaga bangsa dan negara, di seluruh penjuru Tanah Air dan di seluruh penjuru dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement