Rabu 05 Oct 2016 18:09 WIB

Walhi: Penggusuran tidak Selesaikan Masalah Banjir

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bayu Hermawan
Puluhan warga menyaksikan penggusuran di pemukiman yang terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Puluhan warga menyaksikan penggusuran di pemukiman yang terkena proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta, Puput TD Putra mengatakan persoalan banjir di Jakarta tidak bisa dituntaskan lewat program normalisasi sungai saja. Menurutnya harus ada audit lingkungan yang menyeluruh di Ibu Kota agar masalah tersebut bisa diatasi ke depannya.

"Kami melihat, banjir di Jakarta ini lebih disebabkan oleh tata ruang yang amburadul dan pembangunan yang tak terkendali oleh para pengembang," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (5/10).

Ia menjelaskan banjir yang datang secara berulang di satu lokasi cukup menunjukkan bahwa tata kelola ruang di Jakarta masih sangat jauh dari nilai kelayakan. Untuk kasus ini, dia mencontohkan kawasan Kemang di Jakarta Selatan. Di sana, kata dia, banjir selalu muncul setiap kali hujan deras tiba.

"Baru hujan satu jam saja, Kemang selalu kebanjiran. Ini bukti bahwa pembangunan di sana tidak melalui proses audit yang matang dari pemerintah," ujarnya.

Dia berpendapat, sejumlah penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta terhadap permukiman yang berada di sepanjang bantaran sungai tidak menyelesaikan masalah banjir di Ibu Kota. Pasalnya, kebijakan tersebut dianggap baru mencakup sebagian kecil dari upaya penataan lingkungan di Jakarta.

"Kalau pemerintah serius, harusnya mereka melakukan audit lingkungan secara menyeluruh, dari hulu sampai hilirnya. Karena banjir kemarin justru banyak terjadi di kawasan-kawasan yang jauh dari sungai. Seperti Tanah Kusir, Blok M, Kuningan Barat, dan Warung Buncit," jelasnya.

Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur Jakarta, Selasa (4/10), menyebabkan banjir dan genangan air di sejumlah lokasi. Berdasarkan pantauan, banjir sempat melanda kawasan Warung Buncit, Kuningan Barat, Kemang, dan Pejaten. Semua kawasan tersebut berada di wilayah Jakarta Selatan.

Banjir setinggi lutut orang dewasa menggenangi Pasar Warung Buncit, Selasa sore, sehingga merendam sejumlah kendaraan yang melintas di kawasan itu. Berbagai macam sampah juga terlihat mengapung di tengah-tengah genangan banjir di sana. Banjir sebatas lutut orang dewasa juga merendam area permukiman di Kelurahan Kuningan Barat, Jakarta Selatan.

Pada pukul 14.30 WIB, banjir setinggi betis orang dewasa menggenangi Jalan Pejaten Raya di Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Akibatnya, akses lalu lintas di kawasan itu sempat tersendat selama beberapa jam.

Selanjutnya, banjir hingga setinggi lutut orang dewasa merendam Jalan Kemang Raya, terutama di depan pusat perbelanjaan Kem Chicks, pada pukul 15.00 WIB. Sebagai dampaknya, arus lalu lintas di sana menjadi lumpuh total. Kawasan Kemang dalam beberapa waktu belakangan ini memang menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras mengguyur Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement