REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan TNI harus netral dalam Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar pada 2017. Netralitas institusi TNI dan Polri, kata dia, sangat penting untuk jalannya reformasi dan demokrasi di Tanah Air.
"TNI-Polri dalam Pilkada DKI harus netral karena itu adalah semangat reformasi 1998," ujar dia usai konsolidasi partai di Jakarta, Rabu (5/10).
Dalam kesempatan tersebut, Agus juga mengucapkan selamat HUT ke-71 TNI dan berharap TNI semakin jaya di darat, laut dan udara. "Hari ini hari bersejarah, 5 Oktober, hari ulang tahun TNI yang ke-71, saya sampai kapanpun jiwa saya adalah prajurit," tutur dia.
Ia juga berharap TNI semakin mencintai dan dicintai oleh rakyat karena bersama rakyat, TNI kuat, hebat dan profesional. "Selamat untuk semua prajurit di manapun berada. Tetap semangat," ucapnya.
Adapun usai upacara HUT ke-71 TNI, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memerintahkan anggota TNI menjaga netralitas selama Pilkada Serentak 2017 berlangsung. Ia menuturkan telah mengumpulkan petinggi TNI untuk membahas netralitas TNI dalam Pilkada Serentak 2017, termasuk di DKI Jakarta. Perintah untuk menjaga netralitas ini juga disampaikan kepada seluruh elemen TNI yang berada di tingkat bawah.
Masyarakat pun diminta turut mengawasi netralitas TNI dalam Pilkada Serentak 2017 dan dapat melaporkan jika menemui indikasi ketidaknetralan. Pilgub DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.