Rabu 05 Oct 2016 04:18 WIB

Mahfud MD Sebut Dimas Kanjeng Bukan Kiai

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Mahfud MD
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menceritakan pengalamannya saat bertama kali berjumpa dengan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Menurut Mahfudz, untuk mengucapkan kalimat tauhid saja Taat Pribadi tidak becus.

Menurut Mahfudz saat tersangka pembunuhan Abdul Ghani dan Ismail Hidayat mengucapkan kalimat tauhid Laa Illaha Illallah ada yang keliru. Pasalnya bacaan Laa di awal kalimat tersebut, diucapkan oleh Taat tidak panjang sehingga menurut Mahfudz ini mempengaruhi perbedaan makna dalam kalimat itu sendiri.

"Harusnya Laa di awal itu baca panjang, minimal dua harakat. Sebab Laa di sini maksudnya Tiada Tuhan Selain Allah," ujar Mahfudz dalam siaran langsung di Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (4/10) malam.

Sedangkan bacaan Laa yang diucapkan oleh Taat Pribadi cenderung cepat dan sangat pendek. Sehingga kata dia makna kalimat tasbih tersebut menjadi salah arti, yakni sungguh memang ada Tuhan selain Allah.

Melihat keganjilan itu saja, ujar Mahfudz sudah menujukkan bahwa Taat bukanlah seorang kiai. Padahal sambungnya dikenalkan oleh Marwah Daud bahwa Taat merupakan pemimpin sebuah pesantren besar di Probolinggo, Jawa Timur.

"Dia baca Laa di depan pendek maka dia bukan kyai," ujar Mahfudz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement