REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Eko Putro Sandjojo meminta pendamping desa (PD) dan pendamping lokal desa (PLD) fokus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Salah satunya dengan memfasilitasi warga desa untuk mempunyai satu produk unggulan.
"Jika hal itu terwujud, perekonomian desa akan bergerak lebih cepat sehingga kesejahteraan warga juga bisa meningkat," ujar Eko dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/10).
Eko mengatakan, kemandirian ekonomi perdesaan sangat penting bagi desa. Sebab, kata dia, kemandirian ekonomi dari masing-masing desa akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan warga desa. Hal itu bisa terwujud jika masing-masing desa bisa memilih satu potensi desa mereka menjadi satu produk unggulan.
"Jika ini dilakukan maka produk unggulan ini akan digarap secara serius mulai dari tingkat produksi hingga pemasaran," ujar Eko.
Menurutnya, pendamping desa mempunyai peran strategis dalam mendorong kemandirian desa dan bisa membangun kesadaran warga desa agar fokus terhadap potensi desa yang menjadi produk unggulan. Pendamping desa, kata dia, adalah ujung tombak untuk mendorong terwujudnya one village one product sehingga desa bisa mandiri secara ekonomi.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kemendesa PDTT Taufik Madjid mengatakan, saat ini total pendamping dari TA, PD hingga PLD di seluruh Indonesia berjumlah 29.500 orang. Jumlah ini masih belum memenuhi tenaga pendamping yang mencapai 40.142 orang.
"Kami yakin dengan potensi dan keberadaan pendamping di tengah masyarakat akan mendorong percepatan kemandirian desa," ujar dia.