Selasa 04 Oct 2016 11:40 WIB

Pengamat: Bukan Mustahil Survei Menyebut Ahok Potensial Kalah

Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama diprediksi kian tergerus. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengindikasikan calon dari pejawat itu bahkan berpotensi kalah pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Meskipun, Ahok menanggapi dingin hasil survei tersebut.

Pengamat politik Universitas Al Azhar, Zaenal A Budiyono, menyebut bahwa temuan LSI tersebut dapat dimaknai sebagai alarm awal bagi Ahok-Djarot. Menurutnya, fenomena gemuruh pendukung Ahok yang mendominasi media dalam setahun terakhir bisa dianggap tak lebih dari fenomena buble politics--bisa kempis atau meletus kapan saja.

"Semua kemungkinan bisa terjadi (Ahok kalah), terlebih dua pesaing Ahok (Agus-Sylvi dan Anies-Sandi) punya basis massa yang sama-sama kuat," ujar Zaenal, Selasa (4/10).

Menurut Zaenal, angin dan arah politik memang berubah saat mengetahui pesaing Ahok, Anies Baswedan juga dikenal intelektual muda yang lama menggeluti dunia kampus. Begitupun dengan Agus Harimurti, yang menurut Zaenal, di awal kemunculannya sampai hari ini masih terus memberi efek kejut bagi pemilih dan media.

"Agus yang good looking ditambah prestasi mentereng di militer dan kampus, menjadi magnet kuat bagi anak-anak muda. Sementara Sylvi yang asli Betawi dan satu-satunya perempuan, sangat berpotensi menggaet suara dari kelompok di atas," tambah Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) tersebut.

Jika politik adalah momentum, lanjut Zaenal, ini bisa jadi momentum untuk Agus, yang disebut oleh sejumlah pengamat senior sebagai 'Anak Ingusan'. Menurutnya, ini adalah 'pukulan' politik yang sepintas bernuansa negatif, namun bila dikapitalisasi secara cerdas oleh Agus dan timnya, bukan tidak mungkin bisa menjadi keuntungan politik yang berdampak pada elektabilitas.

"Bagaimana seorang SBY dianggap kekanakan sebagai politikus, namun terpilih pada Pilpres 2004. Atau bahkan Jokowi yang dianggap 'ndeso', yang kemudian kini bisa menjadi seorang presiden," tegasnya.

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) telah melakukan survei terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2017 mendatang. Hasilnya menyebutkan jika calon pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal kalah. Pimpinan LSI, Denny JA, mengungkapkan hal tersebut di akun media sosial Twitter @DennyJA_WORLD.

"Saya melihat data LSI soal Pilkada DKI yang mengejutkan (survei Okt 2016): Ahok potensial kalah!," ujar Denny seperti dikutip dari Twitter-nya.

Baca juga: Ahok: Enggak Usah Tanya Pilkada-pilkadaan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement