REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, mengatakan ternak sapi inseminasi buatan (IB) yang dikembangkan di daerah itu, rentan terhadap penyakit. "Berbeda dengan sapi lokal yang sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya," jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Annah Mardiyah, Selasa (4/10).
Namun masyarakat di Bone Bolango sudah bisa mengatasi masalah itu. caranya adalah dengan menambah pakan juga vitamin dan antibiotik bagi sapi dengan inseminasi buatan atau kawin suntik. "Masyarakat di sini punya laboratorium yang selalu difungsikan untuk penelitian bagi sapi IB," ungkapnya.
Pada 2017 mendatang, Pemkab Bone Boango telah mencanangkan fokus terhadap pengembangan sapi IB untuk mendorong perekonomian masyarakat. Sebagai pendukung upaya tersebut pada 2017 akan dibangun sebuah kawasan besar di Kecamatan Bulango Timur. Mulai dari pengembangan ternak sapi, pembibitan, rumah potong hingga pasar hewan akan terpusat di kawasan itu. Hasil statistik meengungkap, upaya dan solusi untuk mempercepat dan meningkatkan pendapatan masyarakat dengan cepat adalah pengembangan ternak sapi.
Sebelumnya Pemkab Bone Bolango telah melakukan kegiatan kontes sapi inseminasi buatan atau kawin suntik yang memasukan sperma sapi jantan ke alat reproduksi sapi betina. Kegiatan itu bertujuan untuk memotivasi para peternak untuk dapat terus mengembangkan hasil peternakan sapi mereka. Juga sebagai alat promosi kepada masyarakat lainnya di Bone Bolango.