Ahad 02 Oct 2016 21:19 WIB

Faktor Ekonomi Penyebab Dominan Tingginya Angka Perceraian

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Angga Indrawan
Perceraian/ilustrasi
Foto: familylawyerblog.org
Perceraian/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka perceraian di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Peningkatan angka cerai hampir merata di berbagai daerah di Indonesia.

"Memang dari tahun ke tahun angka perceraian di kita ini terus meningkat," kata Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung, Hasbi Hasan, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (2/10).

Ia mengatakan berbagai faktor turut melatarbelakangi meningkatnya jumlah angka perceraian, salah satunya faktor ekonomi . Menurut Hasbi, data yang diterima pihaknya, faktor ekonomi menjadi penyebab paling dominan yang menyebabkan angka perceraian semakin tinggi.

Adapun daerah yang tingkat perceraiannya tinggi menurutnya antara lain Indramayu dan Banyuwangi. "Kalau paling sedikit kita belum lihat, tapi biasanya yang paling sedikit itu daerah yang tingkat pengetahuannya dan pengalaman agamanya tinggi, seperti Aceh dan Padang," katanya.

Terkait fenomena itu, pihaknya juga mengaku berupaya terus menekan tingginya angka perceraian di berbagai daerah dengan melakukan sosialisasi. "Kita selalu melakukan sosialisasi sebenarnya, tapi kondisi ekonomi kita semakin tidak menentu, itu juga telah diketahui secara nasional," katanya.

Dari situs Badan Peradilan Agama tercatat, jumlah angka perceraian tingkat yang masuk terus meningkat setiap waktu. Untuk bulan September saja misalnya, tercatat ada 3.386 perkara cerai yang diterima Badilag MA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement