Ahad 02 Oct 2016 20:32 WIB

Mensos: Pengelolaan SDA Indonesia Over Eksploitatif

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Maman Sudiaman
Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat beragam baik jenis maupun manfaatnya. Sayangnya kekayaan ini belum dapat dikelola secara maksimal sehingga cita-cita menuju masyarakat yang adil dan makmur masih belum sesuai harapan.

"Pengelolaan sumber daya alam cenderung dilakukan secara over eksploitatif di mana hasil alam dikeruk sebesar-besarnya tanpa memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian alam itu sendiri," kata Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa dalam acara wisuda Universitas Nasional di JCC, Jakarta, Ahad (2/10).

Baca juga: Mensos Sebut Akses Pengelolaan SDA Didominasi Segelintir Orang

Akibatnya selain lingkungan menjadi rusak, timbulah permasalahan-permasalahan sosial seperti kemiskinan, kecemburuan sosial, hilangnya mata pencaharian. Menurut dia, pengelolaan SDA harus melalui pendekatan manajemen yang adil dan berkelanjutan yang menempatkan masyarakat setempat sebagai pelaku utama dalam mengelola SDA. Misalnya melalui pengembangan industri perdagangan berbasis sumber daya alam, penguatan komunitas serta kemitraan bisnis yang saling menguntungkan. Tentunya dengan mempertimbangkan upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup, peningkatan kesejahteraan masyarakat, penghapusan kemiskinan, dan pendemokratisasian pengelolaan SDA dan harus diselenggarakan secara terpadu dan profesional.

Khofifah mengatakan peranan pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan pengelolaan SDA terutama dalam rangka perlindungan dari bencana ekologis. Sejalan dengan otonomi daerah, kontrol masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan hal yang penting. Dengan demikian hak dan kewajiban masyarakat untuk memanfaatkan dan memelihara keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan harus dapat dioptimalkan.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement