REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wakil ketua Komisi Pengawas Darmizal mengatakan, dua kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul dan Hayono Isman Mangkir dari panggilan Komisi Pengawas Partai Demokrat. Pemanggilan tersebut dilakukan lantaran keduanya berbeda sikap soal dukungan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta.
Ruhut dan Hayono lebih memilih untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) -Djarot Saiful Hidayat. Padahal, Demokrat secara resmi mengusung Agus Yudhoyono-Silvyana Murni.
Karena itu, pimpinan Komisi Pengawas Partai Demokrat telah melakukan pemanggilan pada yang bersangkutan, yaitu pada Kamis 29 September 2016. ''Sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, dengan alasan masing-masing kedua tokoh ini belum dapat hadir memenuhi undangan Komwas PD untuk dilakukan Verifikasi dan Klarifikasi sesuai ketentuan yang berlaku sebagaimana yang ditetapkan AD/ART dan PO Partai Drmokrat,'' kata Darmizal, Ahad (2/10).
Darmizal mengungkapkan akan segera mengundang mereka kembali untuk tujuan yang sama. Menurutnya, Komwas Partai Demokrat adalah pilar utama PD untuk penegakkan disiplin bagi seluruh kader dimanapun mereka berada, baik yang ada di Parlemen/Legislatif dalam segala tingkatan ataupun yang menjadi pengurus DPP.
Komwas PD akan membuatkan rekomendasi kepada Ketua Umum sesuai dengan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. ''Insya Allah AD/ARD dan PO Partai Demokrat akan tegak lurus dan kebenaran pasti tegak walau langit akan runtuh, sesuai semangatnya kami Pimpinan Komwas dengan seluruh anggotanya,'' ucap dia.
Ia yakin, Komwas memiliki integritas dan berkomitmen kuat untuk melakukan yang terbaik bagi Partai Demokrat dan tentu saja bagi seluruh rakyat Indonesia karna PD sangat mencintai dan peduli rakyat Indonesia.