Rabu 28 Sep 2016 14:06 WIB

Penggusuran Bukit Duri, Ahok: Dulu Kalian Pilih Saya karena Apa?

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bayu Hermawan
Seorang anak menangis dipelukan ibunya saat penggusuran di pemukiman proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Seorang anak menangis dipelukan ibunya saat penggusuran di pemukiman proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak punya pilihan untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta, selain menggusur warga yang tinggal di bantaran sungai. Ahok mengatakan keputusan menggusur warga tetap harus dilakukan, meski menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017, seperti yang terjadi di kawasan Bukit Duri.

"Bagi saya, masyarakat Jakarta  harus menilai kalian dulu pilih saya jadi wakil gubernur sama Pak jokowi, kenapa?, Karena kalian percaya saya bisa mengatasi banjir. Nah itu kami buktikan ketika dulu Waduk Pluit terbengkalai, gak ada yg kepikiran Waduk Pluit bisa bagus, sungai bisa bagus," ujarnya di Balai Kota, Rabu (28/9).

(Lihat juga In Picture: Penggusuran Bukit Duri II: Aksi Warga)

Ahok melanjutkan, saat berkampanye bersama Jokowi dalam Pilkada 2012 lalu. Ia berjanji mengatasi banjir dengan melakukan pembangunan embung/ folder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan setiap kelurahan.

Ia juga berjanji mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air. "Nah lalu kalau saya membuktikan waktu saya kampanye bilang saya mau bebasin banjir, saya mau normalisasi semua sungai dan waduk, lalu kamu tiba-tiba gak milih saya, ya saya aneh juga. Kalau gitu dulu kamu pilih saya karena apa?. Dulu pilih kenapa sama Pak Jokowi? dulu kan janji kami itu," katanya.

Warga menyaksikan alat berat yang menghancurkan sebuah rumah saat penggusuran di pemukiman proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9). (Raisan Al Farisi/Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement