REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan pemerintah baik pusat maupun daerah akan membantu masyarakat korban banjir bandang di Garut. Bantuan diberikan untuk membangun kembali tempat tinggalnya. Ratusan rumah dilaporkan telah rusak dan hancur akibat bencana ini.
"Tentu membantu," kata JK di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (28/9).
Dalam kesempatan ini, JK pun menyampaikan rasa duka citanya bagi para korban bencana. Sebelumnya, Kementerian Sosial dan Pemkab Garut juga membuka opsi relokasi bagi para korban bencana banjir. Relokasi rumah ini rencananya akan dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Sosial, Kementerian PU-PR, dan juga pemerintah daerah setempat.
Menurut Khofifah, relokasi merupakan solusi dari tingginya tingkat kerawanan pemukiman di wilayah tersebut. Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan sebanyak 380 unit rumah mengalami rusak parah dan hanyut akibat banjir bandang di kecamatan Tarogong Kidul dan kecamatan Garut Kota.
Sebagian warga ditempatkan ke rusunawa yang berkapasitas 130 kepala keluarga. Sebagian lagi di Markas Kodam III Siliwangi 0611/Garut, Masjid, dan keluarga-keluarga korban. Diperkirakan, total pengungsi bencana banjir bandang Kabupaten Garut mencapai dua ribu jiwa.
Pemkab Garut sendiri mulai mengkaji tiga lokasi yang rencananya akan dijadikan sebagai tempat relokasi, yakni daerah Pamoyanan di kecamatan Tarogong Kidul, Margawarti di kecamatan Garut Kota, dan Karangpawitan. Menurut Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Garut, Iman Alirahman, di ketiga lokasi itu terdapat tanah milik pemerintah daerah yang siap digunakan untuk pemukiman relokasi warga.