Selasa 27 Sep 2016 22:22 WIB

Panglima TNI : Pemuda Harus Menjadi Benteng Terdepan NKRI

Rep: Lintar Satria/ Red: Angga Indrawan
Jendral Gatot Nurmantyo
Jendral Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ancaman kedepan sudah semakin nyata, para pemuda harus menjadi pemersatu bangsa dan benteng terdepan NKRI serta jadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-53 di Graha Widyatama Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (26/9).

Dalam Orasi Ilmiah yang mengangkat tema memahami ancaman, menyadari jati diri dan solusi mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang Panglima TNI mengatakan bahwa sejarah perjuangan kemerdekaan membuktikan nilai patriotik bangsa Indonesia dalam menentukan nasibnya sendiri.

“Mengapa bangsa pemenang karena Indonesia ini direbut, diambil, dipaksa oleh para pejuang untuk memenangkan perang walau dengan kondisi senjata tradisional, maka kita harus jadi bangsa pemenang," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam siaran pers yang Republika.co.id, Selasa (27/9).

Dampak dari pembuktian teori konflik adalah turunnya produksi minyak bumi yang menyebabkan resesi dunia dan depresi ekonomi yang berlanjut pada krisis ekonomi serta meningkatkannya kejahatan dalam berbagai aspek kehidupan.

“Kita merasakan saat ini dunia mengalami krisis ekonomi dan hancurnya tatanan masyarakat, dimana masyarakat kita mulai dihancurkan budayanya dan terjadi kompetisi global dimana masing masing negara berkompetisi secara ketat,” Ujar Panglima TNI.

Panglima TNI kembali mengingatkan tentang dampak krisis energi dan pangan yang akan melanda dunia dihadapkan dengan letak strategis Indonesia sebagai penghasil sumber daya hayati. “Percepatan penduduk dihadapkan pada ketersediaan pangan sangat berbahaya, jumlah penduduk meningkat seperti deret ukur dan ketersediaan makanan meningkat seperti deret hitung, jadi apabila tidak di-manage suatu saat orang akan berperang habis-habisan untuk makan,” tuturnya.

Menurut Panglima TNI makna mahasiswa adalah orang yang besar dan belajar, oleh karenanya setiap keputusan selalu menggunakan akal pikiran dan hati nurani sebagai pengawal tatanan masyarakat. “Tugas utama kalian belajar untuk meraih mimpi agar bisa berbuat lebih baik lagi untuk rakyat bangsa dan negaramu. raih mimpimu bersama-sama temanmu jangan puas karena mimpimu besar dan lakukan semuanya dengan do by heart (dengan hati),” kata Panglima TNI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement