REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta melakukan pemangkasan sejumlah pohon besar perindang di sepanjang pinggir jalan protokol. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pohon roboh jika angin kencang terjadi.
"Ini memasuki musim pancaroba, potensi angin kencang cukup besar sehingga pemangkasan kita lakukan," ujar Kepala BLH Kota Yogyakarta, Suyana, Selasa (27/9).
Intensitas hujan sepekan terakhir juga tinggi sehingga pohon-pohon dengan banyak dahan dikhawatirkan roboh. BLH juga mengimbau masyarakat yang memiliki pohon besar melakukan pemangkasan dahan.
Menurutnya, berdasarkan identifikasi, sedikitnya ada 40 pohon perindang rawan tumbang yang tersebar di Kota Yogyakarta. Sebagian besar pohon rawan tumbang atau roboh ini ada di kawasan Kotabaru seperti di Jalan Suroto. "Di wilayah jalan lain hanya satu dua pohon. Pohon yang rawan itu sudah diantisipasi dengan memangkas tajuk dan batang pohon,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Agus Winarta mengatakan, pihaknya juga menghimbau masyarakat bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal itu dikarenakan intensitas hujan yang cukup tinggi membuat debit air sungai cepat naik. "Ancaman banjir dan longsor cukup besar, sehingga masyarakat diminta untuk waspada," katanya.
Apalagi, kata Agus, hujan deras seringkali terjadi malam hinggi dini hari. Meski begitu pihaknya sudah menempatkan beberapa kamera pemantau dan lampu sorot untuk memantau debit air. Sistem peringatan dini juga sudah dipasang di sejumlah titik bantaran sungai di Yogyakarta.
Terpisah, Koordinator Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Joko Budiono mengatakan hujan dengan intensitas tinggi yang saat ini melanda di beberapa wilayah indonesia termasuk DIY karena munculnya fenomena the Madden-Julian Oscillator (MJO), yakni gangguan cuaca jangka pendek dimana gugusan uap air sedang aktif di wilayah Indonesia, sehingga berdampak pada peningkatan hujan.
“Wilayah Yogyakarta saat ini juga sedang masuk pancaroba. Pada masa pancaroba, hujan lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi muncul. Terutama di sore sampai malam hari. Pancaroba ini diprediksi hingga Oktober,” ujarnya.