REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemetaan lahan pertanian dinilai penting untuk meningkatkan produksi komoditi produk pertanian. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini sudah melakukan pemetaan untuk komoditi jagung.
Pemetaan tersebut lebih mengutaman pencarian lahan untuk penanaman jagung yang cocok dengan agroklimatnya. Ia mengatakan, Sumbawa, Dompu dan Bima cocok untuk ditanamai jagung. Dengan menemukan lahan yang tepat, akan lebih mudah dilakukan pengembangan di lahan pertanian tersebut.
Selain menyesuaikan komoditi dengan agroklimatnya, Kementan juga mencocokkan dengan culture warga setempat. "Topografinya, itu jadi pertimbangan semua. Jadi ke depan tidak lagi anggaran kita diecer dari Sabang sampe Merauke tapi kita berdasarkan keunggulan komporatif suatu daerah sehingga produktivitas tinggi dengan biaya serendah mungkin," ujarnya, Selasa (27/9).
Ia mengaku memiliki pengalaman buruk dengan gagal membangun pabrik gula di Kalimantan. Sebab komoditi tebu tidak sesuai dengan lahan tersebut. "Kita harus melihat, memetakan sesuai dengan komoditasnya dengan kesesuaian lahan," lanjut dia.
Saat ini ada banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan secara optimal. Untuk sawah saja ada sekitar 8 hektare lahan tidur, sekitar 4 juta hektare yang irigasi teknis sementara 4 juta hektare lainnya tidur enam bulan karena tidak ada air.
"Kita akan upayakan bangun embung, sumur dalam, irigasi kita normalisasi," katanya.
Selain mempersiapkan lahan untuk komoditi jagung yang saat ini sudah mampu untuk ekspor, Amran mengatakan pihaknya juga perlu menghitung kebutuhan akan komoditi pertanian lainnya. Hal itu perlu dilakukan untuk mencari lahan yang sesuai dan mencapai target produksi yang diharapkan.
"Kita harus rancang tahun ke berapa jagung swasembada, tahun ke berapa kedelai, sapi. Ini kita harus hitung benar dengan siapkan lahan tekologi, kita intensifikasi dan ekstensifikasi," ujar dia.