Selasa 27 Sep 2016 17:31 WIB

Garut Mulai Kaji Titik Relokasi Korban Banjir

Warga berjalan seusai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al Mukmin yang berada di lokasi bencana banjir bandang aliran Sungai Cimanuk, Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warga berjalan seusai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al Mukmin yang berada di lokasi bencana banjir bandang aliran Sungai Cimanuk, Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Pemerintah Kabupaten Garut mulai mengkaji kelayakan tiga lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi bagi korban banjir bandang luapan Sungai Cimanuk Garut.

"Untuk relokasi ini memang sedang proses, terlebih dahulu kita juga harus mengkaji lokasinya," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Garut, Iman Alirahman kepada wartawan di Garut, Selasa (27/9).

Ia menuturkan Pemerintah Kabupaten Garut telah menentukan beberapa pilihan tempat relokasi diantaranya, daerah Pamoyanan di Kecamatan Tarogong Kidul, Margawarti di Kecamatan Garut Kota dan Karangpawitan. Tiga lokasi itu, kata dia, ada tanah milik pemerintah daerah yang siap digunakan untuk pemukiman relokasi warga.

"Kenapa kita pilihkan di tiga lokasi itu, karena di sana ada tanah pemda, aksesnya juga tidak sulit," kata Iman.

Sebelum ditetapkan sebagai daerah lokasi, kata Iman, tentunya terlebih dahulu dikomunikasikan dengan warga korban banjir. Menurut dia tiga lokasi yang baru diusulkan pemerintah daerah itu belum tentu disetujui oleh korban banjir, atau justru keberatan.

"Terkait kondisi dan tempat relokasinya, kita akan sampaikan itu, dan diberi penjelasan," katanya.

Ia menambahkan hasil pendataan sementara jumlah rumah yang mengalami dampak kerusakan akibat banjir sebanyak 238 rumah. Namun data itu, kata dia, bisa saja berubah karena masih dilakukan pendataan secara akurat untuk kesiapan anggaran relokasinya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement