Selasa 27 Sep 2016 16:49 WIB

Mabes Polri Imbau Tim Kampanye tak Membuat Konten Negatif

Rep: Mabruroh / Red: Angga Indrawan
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar memberikan keterangan pers kepada wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (31/7). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar memberikan keterangan pers kepada wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (31/7). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengimbau tim kampanye untuk tidak membuat konten negatif di dunia maya dalam menyambut Pemilihan Kepala Daerah 2017 mendatang. Pasalnya baru beberapa hari sejak diputuskannya para calon yang akan maju dalam Pilkada 2017, tim Cyber Crime Polri banyak menemukan konten-konten berbau sara di dunia maya.

"Kita sebenarnya senang kalau Netizen kita di dunia maya tidak melakukan sebuah informasi-informasi yang mengandung ujaran kebencian atau SARA yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan kampanye. Ini sangat tidak diharapkan," ujar Boy di Mabes Polri Jakarta Selatan, Selasa (27/9).

Boy mengaku khawatir jika konten-konten yang dibuat nantinya akan berdampak buruk di tengah masyarakat atau bahkan kepada Pilkada 2017 nanti. Pasalnya kata Boy, khususnya di Indonesia suatu hal negatif yang ditorehkan pada media sosial akan dengan cepat menyebar yang berujung pada terjadinya suatu peristiwa tertentu.

"Misalnya konten-konten itu diisi dengan tantangan-tayangan, program-program pembangunan yang ditawarkan, atau hal-hal yang sifatnya humanis berkaitan dengan calon kepala daerah yang dapat mengundang simpati publik, daripada tayangan yang berisi ujaran kebencian," paparnya.

Dengan begitu kata dia maka proses demokrasi yang dianut Indonesia dalam pemilihan nanti dapat berjalan dengan sukses. Begitu pun masyarakat dapat memilih dengan bebas, dengan rasa aman dan damai.

"Jadi masyarakat itu (memiliki) sikap kebersamaannya, walaupun ada perbedaan dalam pilihan politik tapi tetap dalam sebuah kebersamaan karena pemilihan itu hak kita," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement