Selasa 27 Sep 2016 14:44 WIB

Ribuan Warga Solo Raya Menderita Gangguan Jiwa

Rep: Adrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Penderita gangguan jiwa yang dipasung
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Penderita gangguan jiwa yang dipasung

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Penderita gangguan jiwa di Solo Raya mencapai ribuan orang. Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta, Jawa Tengah mencatat setiap tahunnya pasien gangguan jiwa baik rawat inap maupun rawat jalan tak kurang dari 4.000 orang.  

Pada 2012, pasien penderita gangguan jiwa sebanyak 4.001 orang. Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan. Tahun ini, jumlah pasien penderita gangguan jiwa di RSJD Surakarta sebanyak 4.545 orang pasien. Di mana sebanyak 2.817 orang merupakan pasien rawat inap. Sedang sebanyak 1.728 orang merupakan pasien rawat jalan.

Dokter Kejiwaan RSJD Maria Rini Indriarti, mengatakan gangguan jiwa menjadi masalah yang serius yang harus ditangani. “Sebab, semakin kompleksnya permasalahan makin beragam pula faktor yang melatarbelakangi seseorang mengalami gangguan jiwa, dari ringan kemudian meningkat menjadi  gangguan jiwa berat,” tuturnya pada Selasa (27/9).  

Ia menjelaskan pada dasarnya setiap individu memiliki gangguan kejiwaan. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menyelesaikan gangguan kejiwaan yang dideritanya. Gangguan jiwa mencapai tingkat berat jika seseorang tak mampu lagi mengatasi masalah yang dialaminya.

“Cemas, gangguan tidur, fobia terhadap sesuatu itu gangguan jiwa. Terlebih pada gangguan jiwa berat yang memerlukan bantuan penanganan seperti skizofrenia,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement