REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar 400 pengungsi korban banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat, dipindahkan ke rumah susun di Kecamatan Cilawu, Garut, Senin (26/9).
Camat Cilawu Ahmad Mawardi mengatakan, empat ratusan pengungsi itu menempati 98 ruangan rumah susun program pemerintah pusat yang baru selesai dibangun. "Dari 98 ruangan yang ada di rumah susun ini semuanya sudah penuh terisi," katanya.
Ia mengatakan pemindahan pengungsi korban banjir itu sebagai upaya pemerintah untuk memberi kenyamanan dan rasa aman bagi masyarakat.
Menurut dia jika korban banjir terus tinggal di tempat pengungsian berlama-lama khawatir akan menimbulkan hal yang buruk. "Di tempat mereka itu masih banyak lumpur dan bisa menimbulkan penyakit," katanya.
Ia mengatakan pengungsi yang menempati rumah susun sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti penyediaan air bersih.
Bahkan, lanjut dia, makanan untuk memenuhi pengungsi di rumah susun itu sudah disediakan setiap harinya. "Ada dapur umum, jadi makanan pun sudah disiapkan, jangan terus makan mi instan karena bisa berbahaya," katanya.
Korban yang mengungsi itu hanya sebagian dari banyaknya korban banjir bandang yang masih bertahan di tempat pengungsian sementara.
Para korban banjir masih tersebar di beberapa titik seperti di Kampung Paris, Rengganis, Cimacan dan sejumlah kampung lainnya yang tersebar di sepanjang aliran Sungai Cimanuk.
Banjir luapan Sungai Cimanuk yang terjadi Selasa (20/9) malam itu, telah menimbulkan korban jiwa yang tercatat sementara 34 orang dan 19 orang hilang. Tim pencarian dari berbagai unsur terus melakukan pencarian warga yang dilaporkan hilang saat terjadi banjir bandang.