Senin 26 Sep 2016 10:19 WIB

Tak Peduli Pilkada, Ahok Tetap akan Bongkar Bangunan di Kemang

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Esthi Maharani
Petugas Dinas Tata Air  DKI memasang pompa penghisap air di Kawasan Kemang, Jakarta, Ahad malam  (25/9).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas Dinas Tata Air DKI memasang pompa penghisap air di Kawasan Kemang, Jakarta, Ahad malam (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras mengguyur DKI Jakarta pada Ahad (25/9) malam membuat beberapa kawasan DKI Jakarta tergenang banjir. Salah satunya, jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan akan menyelesaikan trase dalam waktu dekat di lokasi tersebut. Ahok mengatakan, kemungkinan akan ada beberapa rumah warga yang terkena pembongkaran.

“Saya sudah dapat fotonya lengkap. Kita dapat fotonya lengkap mana yang mau kita kerjain, bulan depan kita sudah mulai kerja. Kita minta kontribusi-kontribusi swasta untuk turun, alat berat kita,” ujar Ahok di Balai Kota, Senin (26/9).

Ia mengatakan, untuk meminimalisasi banjir di daerah Kemang, bangunan-bangunan yang berada di sepanjang bantaran Sungai Krukut dibongkar apabila tidak memiliki sertifikat.

“Saya gak peduli, saya harus bongkar ini (bangunan tak bersertifikat). Enggak ada pilihan. Makanya banyak orang bilang dekat Pilkada jangan bongkar. Enggak! Malahan harus dibongkar ini saya bilang. Pilkada itu urusan Pilkada,” ujarnya.

Sementara itu, Ahok juga memiliki cara lain untuk para warga yang memiliki sertifikat rumah di bantaran Sungai Krukut.

“Tetap kami bayar. Kalau dia gak mau dibayar, kami akan konsinyasi. Minta ke Pengadilan Negeri untuk sita. Pasti ribut (dinilai) kejam, gak berperikemanusiaan, gak beradab. Kasih tahu saya mau gimana beresin  Jakarta yang dirampok. Dengan cara ilegal dan legal seperti ini. Saya gak bisa, saya disumpah jadi gubernur untuk beresin ini,” katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement