REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio meyakini bahwa dukungan suara pasangan pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat akan tergerus oleh kedua pasangan lainnya alias penantangnya.
Hal ini diungkapkan Satrio setelah melihat latar belakang kedua pasangan calon (paslon) yang akan bertarung melawan pejawat Ahok-Djarot, yakni pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, serta pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga.
“Suara birokrat bisa tergerus oleh Sylviana Murni yang memang sudah lebih lama menjadi birokrat dibanding Ahok-Djarot. Dukungan Ahok juga bisa tergerus Anies Baswedan yang memang pernah satu ranah dengan Jokowi,” ujar Satrio saat dihubungi Republika.co.id.
Ia mengatakan, dari ketiga calon yang akan bertarung pada Pilkada DKI 2017 tersebut, Ahok-Djarot menjadi menjadi pasangan yang paling mudah diukur kekuatan dan kelemahannya. Namun, kata dia, dalam Pilkada DKI Jakarta saat ini belum dapat diprediksi siapa pemenangnya.
Dengan melihat kekuatan masing-masing paslon, diperkirakan akan berlangsung dua putaran. Menurut Satrio, jika terjadi dua putaran makan pasangan Ahok Djarot dapat menjadi unggulan utama. “Tapi bila dilihat dari pengalaman yang berada di belakang mereka dan pernah mengukir sejarah pernah menang di Jakarta, Agus-Sylviana juga berpeluang,” ucap dia.
Sementara, untuk pasangan Anies-Sandiaga sendiri dinilai juga berluang untuk menang dalam putaran kedua. Namun, kata dia, keduanya harus kompak untuk blusukan ke masyarakat secara langsung.
“Anies-Sandiada juga berpeluang tapi keduanya harus benar-benar kompak dan lebih militan turun ke masyarakat,” kata Satrio.