REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan dirinya tidak menjadi juru kampanye (jurkam) pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakilnya Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDIP pada Pilkada 2017.
"Iya, saya jadi juru kampanye, tapi hanya di Aceh dan Papua, DKI tidak," kata Risma wartawan usai menemui Delegasi Colombo Plan di Balai Kota Surabaya, Jumat (23/9).
Saat ditanya kenapa tidak ikut kampanye di DKI Jakarta pada pasangan Ahok dan Djarot, Risma beralasan dari awal memang tidak menginginkan kampanye di DKI Jakarta. "Dari awal saya yang minta di Papua dan Aceh, Jakarta tidak. Selain itu, waktunya juga tidak cukup karena pekerjaan saya masih banyak yang belum terselesaikan," ujarnya.
Begitu juga saat ditanya kenapa dirinya memilih Aceh dan Papua, wali kota kelahiran Kediri itu mengatakan jika di Aceh, suara PDIP sangat minim, sedangkan di Papua, dirinya menilai lebih karena kedekatannya dengan Wali Kota Jayapura yang saat ini mencalonkan lagi.
"Di Aceh, suara untuk PDIP itu nol, makanya itu saya ingin membantu. Sedangkan kalau di Papua, itu karena saya kenal baik dengan Wali Kota Jayapura. Dan saya ingin dia memimpin lagi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri menunjuk Risma menjadi jurkamnas di sejumlah daerah. Penunjukan itu dinilai tepat karena Risma dianggap sebagai salah satu wali kota yang berhasil membangun Kota Surabaya. Kota Pahlawan itu hampir setiap tahun menerima penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.