REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi menerjunkan enam anjing pelacak untuk mencari warga korban banjir bandang yang hilang di kawasan Kampung Paris, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).
Direktur Satwa Baharkam Mabes Polri, Brigjen Pol Andri YB mengatakan anjing pelacak untuk memudahkan proses pencarian warga yang disinyalir tertimbun tumpukan lumpur banjir. "Ada enam anjing yang kita turunkan untuk melakukan pencarian korban di titik banjir," kata Andri.
Ia menuturkan enam anjing pelacak yang diterjunkannya sudah terlatih bahkan ada dua anjing yang pernah mencari korban longsor di Banjarnegara dan Purwokerto, Jawa Tengah. Menurut dia pencarian yang sudah dilakukan sejak pukul 08.00 WIB sudah membuahkan titik yang disinyalir ada korban banjir.
"Sudah ada tujuh titik yang diduga ada mayat," katanya.
Ia menyampaikan pencarian korban banjir akan terus dilakukan sampai selesai pencarian. Jika perlu, kata dia, anjing pelacak ditambah menjadi 10 anjing untuk lebih memperluas pencarian. "Pencarian sampai beres, kalau misal kurang anjingnya bisa didatangkan lagi jadi 10," katanya.
Upaya pencarian yang dilakukan anjing itu dengan disebar, kemudian memeriksa setiap titik tanah untuk mencium bau mayat. Penciuman tidak dilakukan oleh satu ekor anjing tetapi dapat dilakukan lebih dari dua ekor, jika setiap anjingnya menunjukan perilaku sama menggali tanah maka disinyalir ada yang dicurigai.
"Anjing dapat mencium dari pori-pori tanah, selanjutnya dilakukan pengerukan," katanya.