REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Cagub DKI Yusril Ihza Mahendra menyebut dua pasangan calon (paslon) yang hendak diusung kubu Cikeas dan Gerindra masih belum bisa mengalahkan Cagub pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Yusril sendiri mengaku ikhlas tak mencalonkan diri usai tak memperoleh dukungan partai. Ia menilai meski ada dua pesaing pun, Ahok masih bisa bernafas lega.
"Tidak ada pilihan bahwa ini akan diikuti tiga Paslon (pasangan calon). Dalam persepsi saya, ini dua-duanya berat untuk mengalahkan pejawat," katanya kepada Republika, Jumat (23/9).
Lebih lanjut, ia meyakini bahwa jika terjadi satu lawan satu atau head to head dengan petahana pun sebenarnya peluang menang masih sulit diraih. Sedangkan jika muncul dua Paslon lantaran parpol-parpol anti Ahok enggan bersatu, maka peluang menang akan lebih menipis.
"Karena berat ya untuk head to head saja belum tentu bisa menang lawan pejawat, apalagi ada dua paslon lawannya. Dan dua ini, kalau dibandingkan belum ketahuan siapa lebih kuat dari siapa," ujarnya.
Seperti diketahui, Ahok akhirnya memperoleh dukungan dari PDIP. Adapun Kubu Partai Demokrat-PPP-PKB memilih mengusung Mayor Agus Harimurti Yudhoyono dengan Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata Sylviana. Hanya tinggal Gerindra dan PKS saja yang baru akan mengumumkan pasangan calonnya pada sore ini.