REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sub Bidang Informasi Badan Meteorologi, Kliamtologi dan Geofisika (BMKG), Harry Tirto Djatmiko, mengatakan pengaruh La Nina belum tampak hingga saat ini. Fenomena hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir bukan disebabkan menguatnya La Nina.
"Status La Nina saat ini masih dalam kondisi netral hingga lemah. Dengan begitu, belum ada pengaruh terhadap kondisi umum cuaca di Indonesia," ujar Harry kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (22/9).
Pihaknya belum dapat memastikan kapan penguatan La Nina akan terjadi. Status La Nina diperkiraan masih tetap lemah sepanjang September.
Harry melanjutkan , pada tiga hari mendatang wilayah Indonesia diprediksi mengalami hujan lebat dan angin kencang. Kondisi cuaca tersebut diprediksi terjadi di Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Adanya potensi hujan lebat diperkirakan memberi dampak kepada gelombang tinggi di laut.
"Bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5 - 4,0 meter di Laut Andaman, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu - Kepulauan Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan NTB," jelasnya.