REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Pembangunan Kebun Raya Sampit seluas 607,63 hektare di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diperkirakan bakal menelan dana Rp 1, 4 triliun. Bila terealisasi, kebun raya ini akan menjadi yang terluas di Indonesia.
"Dari keseluruhan tahapan, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 1,4 triliun. Kalau ditanya kapan selesainya, ini tergantung pemerintah daerah karena ini menyangkut dana yang besar," kata Kepala Bidang Konservasi Ex-Situ, Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Joko Ridho Witono di Sampit, Kamis (22/9).
Joko bersama timnya menyampaikan laporan akhir penyusunan masterplan atau rencana induk Kebun Raya Sampit. Tim yang terdiri sembilan tenaga ahli dan sembilan tenaga pendukung itu berharap Kebun Raya Sampit bisa terealisasi.
Kebun Raya Sampit akan dibangun di Jalan Jenderal Sudirman km 29 dengan luas 607,63 hektare meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Kotabesi. Kebun Raya Sampit akan menjadi kebun raya terluas di negeri ini karena kebun raya terluas saat ini yaitu Kebun Raya Bukit Sari di Provinsi Jambi hanya seluas 425,50 hektare.
"Yang sekarang harus segera dilakukan adalah membuat amdal (analisis mengenai dampak lingkungan hidup). Tanpa amdal, pemerintah pusat tidak akan mau membantu," kata Joko.
LIPI akan membantu pendampingan agar Kebun Raya Sampit segera terwujud. Untuk pemenuhan sumber daya manusia, LIPI siap menerima tenaga magang dari Kotawaringin Timur untuk dididik di Kebun Raya Bogor sehingga mereka siap bertugas saat Kebun Raya Sampit dibuka nantinya.
Berdasarkan paparan Joko, total rencana anggaran biaya mencapai Rp 1,412 triliun yang dibagi tiga tahapan. Anggaran itu akan digunakan untuk tahap persiapan, pembangunan zona penerima, zona pengelola, zona rekreasi, zona koleksi serta prasarana dan sarana umum.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Putu Sudarsana, bertekad pembangunan Kebun Raya Sampit bisa terwujud pada 2021 nanti. Jika belum rampung maka akan dilanjutkan oleh pemerintah daerah periode berikutnya.
"Masyarakat jangan antipati melihat biayanya Rp 1,4 triliun. Saya yakinkan ini tidak akan sampai terlalu mengganggu dana daerah karena kita utamakan dana dari pemerintah pusat, khususnya DAK (dana alokasi khusus) kehutanan yang sering tidak terpakai," kata Putu.
Pembangunan Kebun Raya Sampit menggunakan dana pemerintah pusat dengan diusulkan ke sejumlah Kementerian, dibantu dana pemerintah provinsi dan kabupaten. Pemerintah daerah juga akan meminta dukungan pengusaha membantu pembangunan kebun raya itu.
Saat ini ada Rp 117 miliar DAK kehutanan yang siap digunakan. Pemerintah daerah mengeluarkan biaya Rp 450 juta untuk pembuatan masterplan kebun raya tersebut.
Kebun Raya Sampit akan menjadi pusat konservasi tumbuhan kerangas Kalimantan dengan ikon pohon damar Borneo (agathis borneensis warb). Tim ahli menemukan 155 jenis tumbuhan, 23 jenis burung, serta buah-buahan lokal di Kebun Raya Sampit.