REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak delapan sekolah tingkat SD, SMP dan SMA di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat bencana banjir bandang luapan Sungai Cimanuk di Garut.
"Ada delapan sekolah yang sarana dan prasarananya serta bentengnya jebol akibat banjir," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong, Kamis (22/9).
(Lihat juga: Banjir Bandang Terjang Garut)
Ia menyebutkan sekolah yang terkena dampak kerusakan banjir yakni SMPN 3 dan SMPN 5 Tarogong Kidul, SMPN 2 Banyuresmi dan SDN Sukaratu di Kecamatan Banyuresmi, SMP dan SMA PGRI di Cimacan, SLB ABC di Tarogong Kidul, dan SDIT Muhammadiyah.
Ia mengatakan sekolah tersebut mengalami kerusakan karena berada di kawasan tidak jauh dari aliran Sungai Cimanuk.
"Sekolah di sana itu yang terdampak langsung aliran sungai," katanya.
Ia menambahkan banjir tersebut telah merusak fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar, termasuk bangunan mengalami kerusakan. Hari pertama setelah kejadian banjir, Selasa (20/9) malam, kata Totong, aktivitas sekolah diliburkan.
"Kemarin (Rabu) siswa diliburkan atau belajar di rumah, sekarang sudah mulai ada aktivitas di sekolah," katanya.
Kerusakan yang dialami sekolah tersebut telah dicatat oleh Dinas Pendidikan Garut untuk selanjutnya akan dilakukan perbaikan. Totong mengatakan telah mengajukan permohonan perbaikan sekolah terkena dampak banjir tersebut kepada Pemerintah Provinsi Jabar dan Pusat.
"Kita sudah koordinasikan dengan Provinsi Jabar dan Kemendikbud masalah sekolah yang terkena dampak banjir itu," katanya.