Kamis 22 Sep 2016 10:39 WIB

Bank Darah di UTDP Garut Rusak Bercampur Lumpur

Pasien di evakuasi pasca banjir bandang di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Slamet, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/9)
Foto: Mahmud Muhyidin
Pasien di evakuasi pasca banjir bandang di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Slamet, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/9)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut meluluhlantakkan tak hanya rumah-rumah warga. Sejumlah fasilitas umum dan sosila juga hancur dan rusak. Salah satunya adalah kantor Unit Transfusi Darah Pusat (UTDP) Kabupaten Garut.

Kepala Humas UPTD Garut, Putri Srihartaty mengatakan seluruh peralatan pelayanan darah UTD Kabupaten Garut tidak bisa digunakan. "Tempat penyimpanan darah atau blood bank terendam air. Darah yang sudah disimpan juga sudah tercampur lumpur," katanya.

Berbagai bantuan dari banyak pihak juga terus megalir ke Garut. Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat misalnya mengirimkan dua truk tangki air bersih ke lokasi bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat. Kepala Markas PMI Pusat Sunarbowo Sandi di Jakarta, Kamis (22/9) mengatakan pelaksana harian (Plh) Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita akan mengunjungi lokasi pengungsian di Korem dan kantor UDD PMI yang terkena banjir bandang, berbarengan dengan didatangkannya sejumlah bantuan termasuk di antaranya dua truk tangki air bersih.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga mengirimkan bantuan yang telah diberangkatkan terlebih dulu ke lokasi bencana berupa 250 terpal, 250 selimut, 50 kantong jenazah. Berdasarkan data asesmen PMI di lapangan, sejauh ini ia mengatakan korban bencana banjir bandang membutuhkan bantuan berupa air bersih, tenda darurat, selimut, tikar, sarung, alat pembersih, bahan makan, peralatan keluarga, dan peralatan bayi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement