REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengirimkan dua truk tangki air bersih ke lokasi bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat. Kepala Markas PMI Pusat Sunarbowo Sandi di Jakarta, Kamis (22/9) mengatakan pelaksana harian (Plh) Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita akan mengunjungi lokasi pengungsian di Korem dan kantor UDD PMI yang terkena banjir bandang, berbarengan dengan didatangkannya sejumlah bantuan termasuk di antaranya dua truk tangki air bersih.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga mengirimkan bantuan yang telah diberangkatkan terlebih dulu ke lokasi bencana berupa 250 terpal, 250 selimut, 50 kantong jenazah. Berdasarkan data asesmen PMI di lapangan, sejauh ini ia mengatakan korban bencana banjir bandang membutuhkan bantuan berupa air bersih, tenda darurat, selimut, tikar, sarung, alat pembersih, bahan makan, peralatan keluarga, dan peralatan bayi.
Sebelumnya menurut catatan terakhir Kepolisian Daerah Polda Jabar jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga Rabu malam (21/9), bertambah menjadi 23 orang. "Identifikasi korban di Rumah Sakit TNI AD Guntur Garut untuk perkembangan sampai pukul 20.00 WIB, data korban meninggal dunia 23 orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus.
Ia mengatakan banjir akibat luapan Sungai Cimanuk itu menyebabkan permukiman penduduk terendam banjir dan membuat warga luka-luka serta terbawa hanyut arus banjir. Selain korban meninggal dunia, tercatat empat orang mengalami luka berat, 27 orang luka ringan, 12 orang dinyatakan hilang.
"Dari sekian korban tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda yaitu di Lapang Paris, Kampung Bojong Larang, Kampung Cimacan, dan Kampung Cisurat di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang," katanya.
Tim evakuasi terdiri atas polisi, Basarnas, TNI, sukarelawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan masyarakat akan terus melakukan pencarian terhadap korban yang dinyatakan hilang.