Kamis 22 Sep 2016 06:07 WIB

Kemenkes Sebut Suplai Obat Lancar untuk Musibah Garut

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah warga melintas di Kampung Cimacan pasca banjir bandang, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah warga melintas di Kampung Cimacan pasca banjir bandang, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan duka cita atas musibah banjir bandang yang terjadi di Garut, Jawa Barat. Akibat bencana ini, puluhan orang meninggal dunia, belasan lainnya luka-luka, dan seribu warga mengungsi.

Meskipun fasilitas umum setempat ikut rusak, Kepala Pusat Krisis Kemenkes, Ahmad Yurianto, menegaskan, kondisi gudang Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK) Kabupaten Garut aman dari terjangan banjir.

“Suplai obat ke Puskesmas dari IFK berjalan lancar. Pelayanan obat dilakukan oleh Puskesmas dan juga posko-posko. Kebutuhan obatnya masih bisa ditangani. Kami terus berkoordinasi dengan IFK dan siap suplai obat jika dibutuhkan,” kata Ahmad Yurianto melalui keterangan tertulis Kemenkes yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/9).

Berdasarkan keterangan dari Korem Garut, sejumlah rumah rusak di Keluraha Paminggir, Sukamentri, Pakuwon, Muarasanding, dan Kecamatan Garut Kota. Perinciannya, yakni 63 unit rusak berat, 19 unit rusak sedang, 33 unit rusak ringan, 212 unit terendam dan 79 unit hanyut.

Di Aula Makorem 062 Taruma Negara, hingga Rabu (21/9) sore tercatat 186 pengungsi. Adapun 89 orang di antaranya sudah pulang. Sisanya bertahan lantaran rumahnya masih terendam banjir.

Seluruh pengungsi itu berasal dari Kampung Lapang Paris, Kampung Kaum Lebak, dan Kampung Sindang Wargi. Para korban banjir yang luka dan meninggal dievakuasi ke RS Guntut, Aula Makorem 062, Madrasah Asyfa Kampung Kaum Lebak, Makodim 0611/Garut dan Kantor Kelurahan Paminggir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement