Rabu 21 Sep 2016 13:37 WIB

Angin Kencang Melanda Perairan Selat Sunda

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Angin kencang. Ilustrasi
Angin kencang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG --  Angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi melanda perairan Selat Sunda. PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (IF) Bakauheni menyiagakan kapal tug boat membantu kapal feri atau roll on roll off (roro) bersandar.

Cuaca ekstrem di perairan Selat Sunda sudah terjadi tiga hari terakhir. Angin kencang disertai gelombang tinggi masih terjadi pada Rabu (21/9). Sejumlah kapal roro yang melintas masih mewaspadai gelombang tinggi, dan belum mengalami hambatan ketika bersandar di dermaga Pelabuhan Bakauheni.

General Manager PT ASDP-IF Bakauheni, Eddy Hermawan mengatakan cuaca ekstrem berupa angin kencang sudah terjadi dua hari terakhir. “Sejauh ini belum ada hambatan kapal bersandar,” katanya.

Untuk mengantisipasi gelombang tinggi yang menyebabkan kapal roro terseret arus, ia mengatakan pihaknya telah menyediakan kapal tug boat di sekitar dermaga Pelabuhan Bakauheni.

Sebelumnya, kapal kargo Hyrondex terseret arus gelombang di perairan Selat Sunda hingga ke dermaga dua Pelabuhan Bakauheni, Selasa (20/9) malam. Kapal kargo tersebut sedang lego jangkar di Pulau Kandang Balak, karena mengalami gangguan mesin.

Angin kencang yang melanda disertai ombak yang tinggi membuat kapal terseret arus hingga ke Dermaga II Bakauheni. Kapal milik PT Alken Line dibawa ke Dermaga IV, beberapa bagian lambung kapal bocor dihantam besi saat terseret ke Dermaga II.

PT ASDP-IF masih mengoperasikan 18 unit kapal feri untuk mengangkut penumpang dan kendaraan. Belum ada hambatan bagi kapal feri dengan gelombang yang terjadi di tengah laut. “Masih normal-normal saja kapal feri dari Bakauheni ke Merak,” kata Hasan, penumpang kapal feri dari Merak.

Sedangkan angkutan truk barang yang berada di Pelabuhan Bakauheni masih terpantau normal dan lancar. Belum terjadi penumpukkan kendaraan truk barang yang melintas ke Merak, Banten.

“Kalau truk yang mengantre mau masuk kapal,masih normal-normal saja. Tidak ada penumpukkan truk parkir dermaga,” kata Rudi, supir truk asal Serang ketika melintas di Kota Bandar Lampung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement