Rabu 21 Sep 2016 11:25 WIB

‎Korban Meninggal Banjir Garut Bertambah Jadi 13 Orang

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Foto: Istimewa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban meninggal dunia akibat bencana banjir di Garut, Jawa Barat, bertambah menjadi 13 orang. Namun data tersebut masih bersifat sementara dan tidak menutup kemungkinan korban bisa bertambah.

Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat masih dalam proses pemutakhiran data dari setiap kecamatan dan desa. "Semua (data) belum masuk ke posko. Hanya data yang meninggal dunia 13 orang diketemukan, kemudian yang menderita 500 KK (kepala keluarga)," ujar Kepala BPBD Jawa Barat Haryadi Wargadibrata kepada Republika.co.id, Rabu (21/9).

Banjir terjadi di tujuh kecamatan di Garut, yakni Kecamatan Tarogong Kidul, Kecamatan Tarogong Kaler, Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Banyuresmi, Kecamatan Bayongbong, Kecamatan Wanaraja, dan Kecamatan Karangpawitan. Haryadi menyebut tingkat kerusakan di setiap kecamatan relatif sama.

Sementara itu, longsor juga terjadi di Kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat. Korban meninggal hingga kini berjumlah tiga orang. Sementara 266 jiwa mengungsi di Gelanggang Olahraga Tajimalela.

Sayangnya, sampai saat ini nama-nama korban meninggal masih dalam proses identifikasi sehingga belum dapat dipublikasi. Evakuasi saat ini masih dilakukan oleh BPBD Jawa Barat, BPBD Kabupaten Garut, TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), Tagana, dan para relawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat kerentanan telah menyebabkan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Hujan deras sejak Selasa (20/9) pukul 19.00 WIB menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat.

Pada pukul 20.00 WIB banjir sudah mulai terjadi hingga setinggi lutut dan terus besar hingga setinggi 1,5-2 meter pada pukul 23.00 WIB. Dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa Cimareme, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat pada Selasa (20/9) pukul 22.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement